Finally we’re back to Surabaya!” Itulah kata-kata yang dilontarkan Billy Sheehan, sang pemain bas, dari atas panggung saat menggelar konser bersama rekan-rekannya dari Mr. Big di Grand City Surabaya pada 7 November 2011 lalu. Ya, Mr. Big meraung lagi di Surabaya, setelah terakhir menggelar konser di Kota Pahlawan itu sekitar 11 tahun lalu.

Setelah ribuan penonton yang hadir di Convention Hall Grand City Surabaya dihangatkan dengan penampilan kelompok Netral, sekitar setengah jam kemudian para personel Mr. Big muncul di atas panggung dan langsung menggebrak dengan “Daddy, Brother, Lover, Little Boy”. Tanpa basa-basi berkepanjangan, lagu “Alive and Kickin” dan “Green-Tinted Sixties Mind” pun ikut digulirkan untuk memanaskan pertunjukan yang digelar dalam rangkaian peringatan Arthur’s Day oleh sebuah merek minuman.

Usai menyuguhkan “Undertow” dan “American Beauty” yang diambil dari album “What If” (2010), sang vokalis Eric Martin bertanya kepada penonton, “Remember this one?!” Sedetik kemudian, terdengarlah intro khas milik “Take Cover” yang disambut girang para penonton. Apalagi kemudian langsung disusul dengan tembang mellow macam “Just Take My Heart” yang mendadak sontak dinyanyikan bareng seisi ruangan itu.

Sayangnya, antusiasme penonton jadi agak menurun ketika Mr. Big menawarkan nomor-nomor seperti “Once Upon A Time”, “A Little Too Loose”, “Road to Ruin”, “Temperamental”, “Still Ain’t Enough for Me”, dan “Take A Walk” yang relatif kurang ngetop di sini.

Padahal Mr. Big terlihat masih cukup mampu tampil segarang dulu meskipun usia para personelnya rata-rata sudah setengah abad. Tampaknya mereka justru sengaja tidak bermain ‘aman’ dengan agak menghindari lagu-lagu slow. Kolaborasi memukau antara Billy Sheehan dan Paul Gilbert juga kerap kali ditunjukkan di atas panggung. Tapi semua itu kurang didukung oleh tata lampu dan suara yang digunakan. Bahkan kualitas suara yang dihasilkan cenderung memprihatinkan untuk ukuran grup sekondang Mr. Big. Kurang nyaman di kuping. Beberapa kali suara Eric sempat terdengar tenggelam oleh suara musik.

Tak heran sebagian penonton jadi tampak sibuk sendiri. Jadinya, ada penonton yang malah foto-foto diri sendiri, ada pula yang duduk santai di lantai sambil matanya lebih sibuk menatap ke layar ponsel ketimbang melihat ke arah panggung. Suatu pemandangan yang ‘luar biasa’ untuk sebuah pertunjukan musik rock!

Para penonton baru kembali bersemangat saat grup musik yang belum lama reuni itu kembali menampilkan lagu-lagu yang terbilang akrab di telinga mereka. Misalnya, “Promise Her the Moon” dan “Addicted to That Rush” yang langsung disambut hangat.

Yang menarik, sebelum menyanyikan “Promise Her the Moon”, Eric sempat bilang bahwa lagu itu khusus dinyanyikan Mr. Big kali ini untuk memenuhi permintaan penonton dari Indonesia lewat Facebook!

Kelar lagu “Addicted to That Rush”, rombongan “tuan besar” itu (pura-pura) pamitan. Tapi penonton tampaknya sudah hapal dengan trik itu. Teriakan “we want more!” langsung menggema berkali-kali dari arah kerumunan penonton, bahkan sebelum para personel menghilang ke belakang panggung.

Tak perlu menunggu lama, sesaat kemudian Mr. Big kembali hadir untuk menuntaskan konser mereka malam itu. Tembang “To Be with You” dipilih sebagai pembuka encore yang langsung disambung dengan “Wild World”. Suasana pun kembali menjadi sangat hidup. Paduan suara penonton membahana selama dua lagu itu mengalun.

Penonton pun kembali berjingkrak saat “Colorado Bulldog” akhirnya dimainkan, yang lalu disusul dengan membawakan “Smoke on the Water”-nya Deep Purple. Lagu yang dipilih sebagai penutup adalah “Shy Boy”-nya Talas (band pertama Billy Sheehan).

Sebuah penutup yang terkesan agak antiklimaks mengingat beberapa nomor lain yang jauh lebih dikenal di sini justru belum dimainkan Mr. Big pada malam itu. Sebut saja seperti “Goin’ Where The Wind Blows”, “Nothing But Love”, “Anything for You”, dan “Seven Impossible Days”.

Jadi, kapan balik lagi ke Surabaya untuk lagu-lagu itu, Tuan Besar?